Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Manglayang, Dilaporkan Naik Puncak Sendirian

Gunung Manglayang yang keren di Jawa Barat, bikin geger karena ada pendaki raib saat mendaki. Hal ini bikin semua panik hingga butuh tenaga besar untuk mencari orang itu. Pendaki yang hilang rupanya nekat mendaki seorang diri, makin ribet saja upaya penyelamatannya nanti.
Kisah Awalnya dari Mendaki Solo
Seorang pendaki raib, pria berumur 25 tahun, kabarnya mulai berjalan mendaki aneh ke Gunung Manglayang, hari Sabtu, 17 Februari 2025. Menurut berita yang masuk pada tim SAR, pria itu memulai langkah sendirian sekitar jam 5 pagi buta. Sebelumnya, dia sempat bicara pada keluarganya bahwa ia mau mendaki gunung itu dan rencananya balik sore nanti.
Namun, sejak matahari mulai turun, keluarga dan teman tidak bisa lagi menghubunginya sama sekali. Usaha keras dicoba untuk mencari info tentang dia, tapi tidak ada hasil yang jelas sama sekali. Pas malam tiba, keluarganya lapor kejadian aneh ini ke pihak yang punya wewenang.
Cari Orang dan Selamatkan Diri
Usai laporan tiba, tim SAR langsung gercep mencari orang hilang. Para petugas yang datang dari BPBD, relawan gunung, dan warga sekitar, langsung menuju jalur Gunung Manglayang untuk mencari jejak si pendaki yang hilang entah ke mana. Pencarian ini berjalan sampai malam banget, tapi cuaca buruk dan jalanan yang susah bikin semuanya jadi lambat.
Saat malam tiba, tim penyelamat memakai alat khusus seperti lampu super terang dan drone canggih untuk melihat area yang belum ditemukan. Tapi karena kabut tebal dan pandangan yang terbatas, mencari di malam hari jadi makin susah kayak nyari jarum di tumpukan jerami.
Ketemu dengan Sehat
Di pagi buta selanjutnya, tanggal 18 bulan dua tahun 2025, tim SAR mulai lagi mencari. Setelah beberapa jam mencari tanpa henti, akhirnya orang hilang ketemu jam sepuluh pagi masih hidup tapi capek. Dia ketemu di dekat jalan setapak yang agak jauh dari jalan besar, badannya agak lemas karena tidak ada air dan makanan.
Pendaki itu cerita bahwa waktu mendaki, dia jadi linglung dan nyasar ke jalan yang aneh. Walau sudah coba balik ke jalan yang benar, dia susah karena jalannya curam dan sinyalnya jelek sekali. Untungnya, dia tidak luka parah dan masih bisa ditemukan dalam keadaan selamat sentosa.
Nasihat buat Pendaki Lain
Kisah tersebut jadi hikmah penting bagi para pendaki lain, khususnya yang niatnya mendaki gunung seorang diri saja. Mendaki sendirian, meski bisa jadi momen berharga, juga hadirkan bahaya yang lebih tinggi lagi. Sebaiknya selalu mendaki dalam tim atau minimal beritahu rencana naik gunung ke keluarga atau teman dekat.
Petugas juga ingatkan perlunya persiapan yang baik sebelum mendaki gunung tinggi. Ini termasuk cek keadaan cuaca, bawa perlengkapan yang lengkap, serta pastikan badan lagi dalam kondisi terbaik. Selain itu, pakai aplikasi arah dan alat bicara yang bisa dipakai di tempat susah sinyal juga penting sekali.
Kesimpulan
Cerita soal pendaki nyasar di Gunung Manglayang ini kayak kode keras buat kita agar selalu waspada saat mendaki. Meski ujungnya ketemu selamat, usaha nyari yang bikin capek dan penuh drama nunjukin kalau mendaki sendirian itu bisa bahaya banget. Nanti-nanti, semoga para pendaki bisa lebih mikirin soal aman dan siap-siap dulu sebelum mulai jalan-jalan di alam liar.